Selasa, 15 Februari 2011

Relawan Mulai Melangkah di “Mars” PDF Print
Tuesday, 15 February 2011
MOSKOW(SINDO) – Setelah 257 hari terisolasi dalam ruang pesawat antariksa sebesar 12 kaki, dua dari enam relawan akhirnya berjalan (spacewalk) di atas “Mars”. Diego Urbina (Italia) dan Alexander Smoleyevski (Rusia) akhirnya menggenggam pengalaman berjalan di atas permukaan “Planet merah”.

Bagai bayi yang baru belajar berjalan, Urbina dan Smoleyevsky berupaya memantapkan pijakan di atas bebatuan planet merah.Simulasi di atas planet merah,demikian tajuk program spacewalk yang terlaksana di pusat penelitian Moskow, kemarin.Simulasi, artinya apa? Artinya,dua relawan tidak berjalan di atas permukaan planet Mars yang sesungguhnya. Planet yang dijejaki keduanya adalah bentukan yang diciptakan manusia, dalam hal ini ilmuwan.

Dua hari ke depan,Urbina dan Smoleyevsky akan meniti setiap inci imitasi planet Mars. Selanjutnya, mereka akan “kembali” ke Bumi dalam sebuah perjalanan “panjang”. Hari itu tampaknya tidak ada yang lebih berbahagia selain dua relawan,keluarga serta ilmuwan yang setia memantau pergerakan mereka. Spacewalk yang dijalani keduanya bagai telah mengirim pesan pada penduduk Bumi bahwa satu ambisi telah terlaksana. Dan, ambisi itu tidak lain dipegang kelompok ilmuwan Moskow.

Belum ada ucapan yang keluar dari mulut dua relawan.Belum ada berita mengenai kisah ketegangan di balik simulasi spacewalk. Namun, melihat foto serta paparan pejabat Badan Antariksa Eropa (ESA), kita tentu percaya bahwa Urbina dan Smoleyevsky bahagia. Meski disertai embel-embel “uji coba”,paling tidak mereka sudah pernah merasakan bagaimana rasanya berjalan di atas planet yang selama ini menjadi obsesi astronom.

Meski harus berpakaian layaknya astronot sungguhan, eksperimen itu telah menjadikan keduanya sebagai “dua manusia pertama yang berhasil melaksanakan simulasi Mars dengan baik”. Terisolasi sejak Juni tahun lalu, dua relawan bersama empat rekan lain yang berasal dari Rusia, Prancis, dan China telah melakukan kemampuan terbaik mereka. Bayangkan, mereka hanya bisa bergerak dalam ruang terbatas selama berbulan-bulan. Setelah kenyang “terkucilkan” dari dunia luar, keenam relawan mesti melaksanakan misi utama eksperimen,yakni spacewalkdi atas Mars.

Apa yang dilakukan Urbina dan Smoleyevsky menunjukkan bahwa spacewalk di atas permukaan planet Mars bukan cuma ambisi yang terus terlontar tanpa ada realisasi. Spacewalk kemarin jelasjelas mewujud dan akhirnya menyisakan kebanggaan. Adakah mereka mengenal takut? Selayaknya manusia, tentu jawabannya “ya’.

Seperti sempat diungkapkan direktur misi yang juga mantan kosmonot Boris Morukov bulan lalu. “Mereka (para relawan) sungguh termotivasi (untuk melakukan spacewalk). Merasa lelah, ya. Namun, saya rasa hal itu na-tural,” paparnya. Beruntung, keenam relawan berusaha untuk selalu berpikir positif. “Setiap misi punya konsekuensi. Dan, mereka (relawan) telah memilih untuk menerima konsekuensi dengan pikiran positif,” kata Morukov,bangga. (AFP/Daily Mail/ika)
 

anak puncak dan simpang padang pada keren abizz

Asal Usul Keong Racun
Subur Tahroni alias Buy Akur menciptakan lagu itu terinspirasi temannya yang playboy.
Kamis, 29 Juli 2010, 13:59 WIB
Umi Kalsum
Sinta (kanan) dan Jojo "Keong Racun" (Youtube)
VIVAnews - Keong Racun tiba-tiba menyelip, lalu menggelegar di jagat hiburan tanah air. Lagu yang syarat dengan sindiran dan syair nakal ini jadi pembicaraan orang ramai di dunia maya. Sejumlah stasiun radio berulang kali memutar lagu itu.
Keong Racun bahkan sempat menempati posisi nomor satu trending topic di Twitter. Lagu yang meluncur dari Bandung itu bergantian menempati posisi puncak dengan Tony Hayward, yang mengundurkan diri dari perusahaan minyak raksasa British Petroleoum.
Jika Tony Hayward turun dari posisi puncak meninggalkan kemewahan dan gaji selangit, Keong Racun melaju di jalur berlawanan. Lagu ini mendaki ke puncak  dari ruang tamu sebuah rumah kecil di gang sempit Bojongloa, Bandung, Jawa Barat.
Lagu yang dinyanyikan secara lipsync oleh dua remaja wanita ini, Shinta dan Jojo, diciptakan oleh Subur Tahroni. Di Bandung, Subur dikenal sebagai pencipta lagu yang produktif. Berusia 49 tahun, ia tinggal di sebuah rumah sempit berukuran 5 x 6 meter.
Rumah sederhana itu bersesakan dengan rumah-rumah kecil lain di Gang Siti Mariah, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Bersama istrinya dan keempat anaknya, Subur sudah lama tinggal di situ.
Tinggal di kawasan yang padat, di tengah banyak orang yang susah, justru membuat daya cipta Subur Tahroni selalu menyala. Dia merekam begitu banyak ironi kehidupan. Salah satu lagunya yang tenar di Bandung adalah "Pacar Lima Langkah."
Lagu itu diinsipirasi oleh kehidupan asmara di gang sempit itu. Pacaran dengan tetangga, begitu lirik lagu Subur, sungguh beruntung. Hemat dalam segala hal. Coba saja simak syairnya.
Pacarku memang dekat
Lima langkah dari rumah
Tak perlu kirim surat
SMS juga gak usah

Kalo rindu bertemu
Tinggal ngomong depan pintu
Tangan tinggal melambai
Sambil bilang helo sayang

Lagu Keong Racun juga diinspirasi dari kehidupan orang-orang di sekitar Subur. Anak Subur bernama Bayu Eka Prasetya mengisahkan lagu itu digubah sang ayah pada tahun 2008, diilhami oleh kawannya yang seorang playboy tulen alias doyan gonta-ganti pacar.
"Saya tanya ke Bapak soal lagu ini, kata Bapak lagu ini cerita tentang temannya yang suka main cewek, playboy," kata Bayu kepada VIVAnews.com. Dia menambahkan, ayahnya makin dikenal masyarakat sejak lagu Keong Racun berkumandang di mana-mana.
Saat VIVAnews.com bertandang ke rumah itu, Kamis, 29 Juli 2010, Subur sedang tidak di rumah. Sudah dua hari dia tidak pulang. Menurut Bayu, ayahnya hanya bilang ingin menenangkan diri dahulu ke luar kota. "Mungkin sedang mencari inspirasi," ungkapnya.

Bayu beserta ibunya Yeti Wartini (49) mengaku senang lagu ciptaan Subur bisa terkenal di seluruh negeri setelah dinyanyikan secara lipsync oleh Shinta dan Jojo. Menurut Bayu, ayahnya yang seniman tidak mempermasalahkan lagunya dinyanyikan oleh orang lain.

Selain Keong Racun, Buy Akur--begitu Subur biasa disapa--telah menciptakan ratusan lagu dari berbagai genre, seperti rock, pop, dan dangdut. 

Bayu mengisahkan suatu hari Lisa, penyanyi yang pertama kali mendendangkan lagu Keong Racun, pernah datang ke rumahnya bersama Charlie - ST12. Mereka berniat membeli hak cipta lagu itu.
Bayu tak tahu berapa lagu-lagu ciptaan Buy selama ini dihargai. "Sudah profesi Bapak untuk menciptakan lagu, saya tidak tahu harga satu lagu berapa," kata Bayu.
Inilah syair Keong Racun yang sedang meledak di blantika musik nasional itu:
Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
Eh, ku takut sekali
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy
Eh, kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy

Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau kaya
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry, Jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry, Bang
Ku bukan cewek murahan